Bagaimana #suksesmu?
Ada satu cerita yang begitu membekas di ingatan KH Machrus Muqorrobin tentang sosok ayahnya KH Nur Muhammad, yang begitu berani memperjuangkan pendidikan Islam di Kebumen. Menurut Machrus, sang ayah, yang merupakan seorang pendatang banyak mendapat tentangan saat ingin membangun pondok pesantren.
Tekanan itu bahkan berujung pada fitnah bahwa Nur Muhammad adalah seorang anggota PKI. Maklum, saat itu tahun 1965, dimana pergolakan dan penolakan terhadap paham komunis sangat gencar terasa. Namun, berkat keberanian dan kesabaran, pondok pesantren yang diberi nama Ponpes Darussalam Kebumen itu bisa tegak berdiri hingga saat ini.
DNA keberanian itu pula yang kini mengalir deras dalam darah Machrus Muqorrobin, khususnya yang berkaitan dengan perjuangan mensyiarkan Islam. Pria kelahiran Kebumen 7 Januari 1961 itu bertekad meneruskan perjuangan sang ayah dalam membangun dan membesarkan pondok pesantren. ”Karena kalau kita mau mengubah nasib suatu bangsa, cara tercepatnya adalah melalui jalur pendidikan,” katanya.
Dengan berkecimpung di dunia pendidikan agama, Machrus ingin anak muda Indonesia bisa tercerahkan serta tidak salah jalan dan bergaya hidup tidak baik. Seperti mengkonsumsi minuman keras, narkoba, sampai seks bebas.
”Karena itu, selain pendidikan agama melalui Alquran dan Hadits, saya juga banyak menceritakan tentang kisah pejuang-pejuang Islam, terutama yang masih muda dalam membela agama dan bangsa. Harapannya, anak didik bisa terinspirasi dan mengambil tauladan,” ujar pria yang termasuk tokoh dalam program Retrospection of Success yang diinisiasi Wismilak Diplomat.
Agar generasi muda bisa sukses memiliki kecerdasan, tokoh agama yang pernah menimba ilmu di ponpes Al Wahdah Lasem, Rembang itu bahkan menomorduakan biaya pendidikan di pondoknya.
Ketika ditanya arti sukses menurutnya, Machrus menjawab, “Sukses adalah ketika kita sudah merasa ayem atau nyaman terhadap berbagai hal.”
Kalau kamu, seperti apa kisah #suksesmu?