Tak sedikit entrepreneur sukses yang kita tahu memiliki gaya pakaian khas. Sebut saja Steve Jobs yang selalu tampil di hadapan publik mengenakan turtleneck. Sedangkan, di Indonesia ada Bob Sadino yang tak pernah lepas dari celana pendeknya meski tengah menghadiri acara-acara formal.
Sobat punya pilihan gaya sendiri? Jika belum menentukannya, gaya pakaian retro juga pantas dilirik. Ada banyak pilihan fashion retro yang bisa diadopsi ke gaya penampilan modern saat ini. Setiap era memiliki ciri khas tersendiri. Untuk lebih jelasnya, coba Sobat tengok informasi di bawah ini.
Fashion Retro Pria dari Masa ke Masa
Era 1950-an
Pada era ini cardigan dan trouser merupakan pilihan yang populer di kalangan anak muda. Sobat bisa mengadopsinya untuk aktivitas bisnis untuk penampilan yang terkesan smart casual. Bukan cuma itu, menggunakan jaket kulit berwarna gelap, seperti hitam juga bisa memperkental penampilan gaya 1950-an. Selain terlihat keren, jaket kulit menunjukkan kepribadian tegas dari seseorang.
Era 1960-an
Revolusi bukan hanya terjadi di ranah ekonomi dan politik. Tahun 1960-an juga menjadi momen revolusi fashion dengan munculnya tren atasan warna-warna terang. Berbeda dengan era 1950-an yang didominasi warna-warna gelap dan netral. Kaos tie-dye menjadi ikon tren fashion pada masa ini. Sama halnya dengan atasan kemeja berwarna cerah, celana slim-fit, atau belly-bottom.
Era 1970-an
Kelahiran musik bernuansa disko yang dibawa grup band semacam ABBA, The Bee Gees, atau Chic menginfluensi dunia fashion pada era ini. Anak-anak mudanya berpakaian dengan gaya seolah siap ke disko kapan pun ia mau. Biasanya, untuk atasan mengandalkan kaos atau kemeja yang ramai diisi pola-pola unik. Bahkan, bisa dibilang cukup heboh. Sedangkan bawahannya menggunakan celana boot-cut dipadu sepatu bot.
Era 1980-an
Pada era 1980-an ada beberapa gaya ikonis yang muncul. Salah satunya gaya busana dengan tema futuristis selayaknya penampilan Marty McFly (Michael J. Fox) dalam film Back to the Future. Gaya ini mengandalkan rompi dan celana jeans basic yang kemudian dipadu sneaker. Sedangkan, penampilan busana lebih serius yang booming pada era ini adalah jas dilengkapi padding pada bagian sikunya. Selain itu, alas kaki jenis loafers juga mulai digemari pada 1980-an.
Era 1990-an
Tahun 1990-an mewariskan kita banyak gaya pakaian bernuansa kasual. Misalnya, penggunaan flannel longgar melapisi kaos putih polos lengkap dengan aksesori kepala beanie hat atau yang juga dikenal kupluk. Opsi lain yang bisa kamu pilih untuk gaya pakaian 1990-an adalah jaket berbahan denim.
Sekarang, Sobat memiliki banyak pilihan gaya fashion retro yang bisa dipilih untuk menemani aktivitas bisnis sehari-hari. Kalian memiliki kebebasan dalam menentukannya. Namun yang perlu diingat, dalam berbisnis impresi pertama di mata orang lain cukup penting. Jadi, kamu perlu pintar-pintar memilih biar bisa gaya sesuai selera dan tetap enak dilihat.