27 May 2019

Inspiring Succes Story: Nadiem Makarim dan Pemikiran di Balik Berdirinya Go-jek

Kehadiran Go-jek di tengah-tengah masyarakat Indonesia membawa perubahan dalam cara seseorang berpergian menggunakan ojek sepeda motor. Kemudahan yang ditawarkannya meliputi dari tahap pemesanan hingga pembayaran. Bagi masyarakat modern yang selalu menginginkan kepraktisan maka Go-jek bisa menjadi jawaban.

Di lain sisi, Go-jek juga berupaya meningkatkan efektifitas waktu bagi para pengemudi ojek. Jika sebelumnya waktu mereka terbuang percuma hanya untuk menunggu pelanggang, kini ceritanya berbeda setelah Go-jek hadir. Faktanya, inilah ide awal yang terpikirkan oleh Nadiem Makarim sehingga bertekad mendirikan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Go-jek Indonesia.

Sebagai tokoh sukses dalam dunia entrepreneur, Nadiem memiliki salah satu modal penting, yaitu kepekaan terhadap persoalan-persoalan yang ada di lingkungannya. Nadiem dikenal sebagai orang dengan mobilitas yang tinggi, bahkan sebelum menjadi bos Go-jek seperti sekarang. Walau sebenarnya ia juga sudah memegang jabatan penting di e-commerce Zalora.

Dengan kesibukan yang padat, Nadiem lebih sering memilih menggunakan transportasi ojek sepeda motor dalam berpergiaan. Dalam perjalanan tak jarang dirinya melakukan percakapan dengan pengemudi ojek yang mengantarnya. Dari situ ia mengetahui fakta bahwa kebanyakan pengemudi ojek pangkalan sehari-harinya lebih banyak membuang waktu untuk menunggu datangnya pelanggan.

Terlepas dari hal itu kita semua tahu bahwa kemacetan Jakarta terasa semakin parah dari waktu ke waktu. Nadiem berpikiran dibutuhkan solusi transportasi yang praktis dan cepat. Bukan hanya untuk mengantar orang, namun layanan seperti ini juga dibutuhkan untuk kegiatan pengataran barang. Dari pemikiran inilah Go-jek lahir pada 2011 dan terus berkembang hingga kini.

Pada tahap awal, proses pemesanan pengemudi Go-jek belum secanggih sekarang yang bisa dilakukan lewat aplikasi telefon genggam. Untuk bisa mendapatkan pelayanan Go-jek maka calon penumpang harus menelfon ke call center. Pada saat itu Go-jek baru memiliki sekitar 20 orang mitra pengemudi.

Mengasuh perusahaan besar seperti sekarang adalah cita-cita Nadiem sejak lama. Di mana ia diketahui tidak betah bekerja di perusahaan lain. Dirinya benar-benar ingin menentukan takdirnya sendiri terutama dalam hal berkarir. Sobat juga termasuk orang seperti itu? Mulai wujudkan suksesmu dari sekarang.

 

sumber: https://www.cnbc.com/2018/07/02/nadiem-makarim-and-indonesias-billion-dollar-unicorn-start-up-go-jek.html

Ada pertanyaan? Chat di sini!