Bagaimana Kisah #suksesmu
Berangkat dari keprihatinan karena makin sedikitnya orang yang mengunjungi pasar tradisional, Bayu Mahendra Saubig bersama rekan-rekannya membuat platform aplikasi yang mereka beri nama Tumbasin. Visi utamanya adalah memberdayakan kembali para pedagang tradisional, toko kelontong, dan penjual makanan lokal atau jajan pasar.
Platform aplikasi itu membantu banyak pihak seperti ibu muda, perempuan karir, dan warung makan yang tidak sempat berbelanja ke pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan mereka. ”Karena bagaimanapun, harga di pasar tradisional pasti masih jauh lebih murah dibandingkan dengan supermarket. Serta secara tidak langsung kita bisa membantu menggerakkan perekonomian masyarakat,” kata dia.
Selain harga murah, yang juga ditawarkan oleh Bayu adalah kualitas barang yang terjaga, pengantaran tepat waktu, dan mudah diakses baik lewat aplikasi maupun WhatsApp.
Berkat konsep bisnisnya itu Bayu dipercaya menjadi salah satu finalis Diplomat Success Challenge (DSC) 2018 yang diinisiasi Wismilak Foundation. DSC merupakan program kompetisi kewirausahaan yang memberikan kesempatan kepada kaum muda Indonesia yang berani berwirausaha sembari memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar. Tak tanggung-tanggung total hibah modal usaha yang disiapkan Diplomat Success Challenge 2018 bagi para pemenang adalah sebesar Rp 2 miliar.
Bahkan, tidak hanya menyediakan modal usaha saja, kompetisi yang konsisten berjalan rutin setiap tahun sejak 2010 itu juga memberikan mentoring dan networking bagi para finalisnya.
Bayu berharap dapat memenangkan kompetisi sehingga hibah modal usaha yang diperoleh dapat dipergunakan untuk pengembangan Tumbasin lebih lanjut.” Modal usaha akan sangat berguna untuk pengembangan teknologi yang sudah direncanakan,” jelas pria kelahiran Medan 10 Maret 1989 itu.
Selain dana hibah, hal lain yang juga disyukuri Bayu bisa terpilih menjadi finalis DSC adalah brand miliknya bisa menjadi lebih dikenal masyarakat luas. ”Serta bisa mendapat pembinaan usaha yang terarah dari sosok-sosok yang memang sangat berkompeten,” kata dia.
Untuk saat ini aplikasi tersebut menjangkau dua pasar di Semarang yakni Pasar Karangayu dan Peterongan. Sedangkan untuk customer sendiri sudah lebih dari 2900 orang. Target ke depan, di 2020 nanti Tumbasin bisa menjangkau 15 pasar yang ada di Semarang dan Solo. ”Setelah itu akan kami kawal terus hingga berkembang ke berbagai kota,” jelas dia.
Perjalanan Bayu dan para finalis DSC 2018 lainnya dapat diikuti setiap hari Minggu pukul 22.00 WIB di TVOne dan TVRI.
Konsisten melakukan yang terbaik dalam setiap usaha menjadi kunci sukses Bayu. Kalau kamu, bagaimana #suksesmu?